RIDWAN SPENSO 1
Kamis, 11 Juni 2020
Rabu, 31 Juli 2019
Sabtu, 11 Februari 2017
BAHAN AJAR IPS K.13 KELAS 7 SMP SEMESTER 1
KONSEP RUANG DAN WAKTU
Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian konsep ruang;
2. menjelaskan pengertian interaksi antarruang;
3. menyebutkan contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia;
4. menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya;
5. menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang;
6. menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta;
7. menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia;
KEADAAN
ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu
Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu
1. Suatu
peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan,
kemasyarakatan,dan budaya.
2. Memahami
keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahamikonsep
keterkaitan konektivitas) antara ruang dan waktu.
3. Ruang
adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
(Sumaatmadja, 1981). Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang
kelas.
4. Ruang
kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara, langit-langit/plafon
ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak
hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan,
hewan, dan lain-lain. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk
mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep
waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau
periode
berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary) Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity) Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability) Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary) Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity) Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability) Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.
B.
Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan AlamIndonesia
Bagaimanakah
dengan letak wilayahIndonesia? Gambaran umum tentang pengaruh letak Indonesia
terhadap keadaan alamnyaakan diuraikan berikut ini.
Letak
Astronomis
Letak
astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis
bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi.
Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan
Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95o BT - 141O BT dan 6O LU -
11O LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis.
Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5O LU dan 23,5O LS.
2.
Letak Geografis
Letak
geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia
terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua
Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah
selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik di sebelah timur
Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan
dengan sejumlah wilayah.
Batas-batas
wilayah Indonesia dengan
wilayah lainnya adalah seperti berikut.
·
Di sebelah utara, Indonesia berbatasan
dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina
dan
Laut China Selatan.
·
Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan
dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra
Hindia.
·
Di sebelah barat, Indonesia berbatasan
dengan Samudra Hindia.
·
Di sebelah timur, Indonesia berbatasan
dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
C. Keadaan Alam Indonesia
Keadaan
alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan
fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan
keadaan
bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis
tanahnya.
Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
KEADAAN
ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
A.
Keadaan Ikim Indonesia (Curah Hujan)
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah
tropis membuat Indonesia beriklim tropis.
Ciri iklim tropis adalah suhu yang tinggi sepanjang
tahun, yaitu sekitar 27
C. Di daerah tropis tidak ada perbedaan yang
jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan pada suhu musim kemarau.
Kondisi ini berbeda dengan daerah
lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dan musim
panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitarn -20
C, sedangkan pada saat musim panas dapat
mencapai sekitar 40
Secara umum, keadaan iklim di indonesia di pengaruhi
oleh tiga jenis iklim, yaitu Iklim musim, Iklim laut, Iklim panas
Gambaran tentang
ketiga jenis iklim tersebut adalah
seperti
berikut.
1.
Iklim musim, dipengaruhi oleh angin
musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu.
Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2.
Iklim laut, terjadi karena Indonesia
memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan
penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3.
Iklim panas, terjadi karena Indonesia
berada di daerah tropis.
Suhu
yang tinggi mengakibatkan
penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga iklim tersebut berdampak pada tingginya curah
hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antar wilayah, tetapi
umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun
angka curah hujan bervariasi antar wilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya
curah hujan tergolong besar.
Keadaan
iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tidak berbeda dengan
keadaan
iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi,
tetapi
tidak
merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.
·
Dampak
curah hujan yang tinggi
1.
Dampak positif
Menyuburkan lahan pertanian, perkebunan
2. Dampak
negatinya
Menyebabkan
terjadinya bencana banjir dan longsor
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
terjadinya bencana antara lain:
1.
Membuat
saluran air
2.
Menjaga
kebersihan
3.
Reboisasi
4.
Tidak
melakukan ilegal loging
·
Dampak
curah hujan yang rendah
1.
Dampak
positif
Jauh dari bencana banjir dan longsor
2.
Dampak
negatif
Terjadinya kekeringan
Hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya
kekeringan yaitu membuat saluran irigasi air.
Langganan:
Postingan (Atom)